BONBIN Mangkang Semarang


Ini adalah diantara cerita-cerita lucu yang kualami dalam hidupku. Akan emnjadi sebuah pelajaran, kenangan yang suatu saat nanti bakal bisa aku ceritakan pada anak dan cucuku kelak, bisa menjadi cerita indah ketika aku, sahabatku Lisa dan Rini juga Lutfi bersama Rizal sang adik, kala duduk menikmati secangkir kopo saat kami berajak usia.
Seperti biasa, kami selalu duduk santai dan ngobrol nggak jelas setiap habis dhuhur atau setelah pekerjaan rumah tangga kami telah selesai, diteras Lisa yang adem. Sebetulnya kita adalah perempuan-perempuan yang suka sekali travelling, namun karna keadaan, kami tak bisa mewujudkannya. Ya lah, diantara kami hanya aku yang masih single, jika tidak dihitung Lutfi yang baru menginjak SMA. Terkadang terlintas dalam pikiran kami untuk melakukan-hal-hal konyol yang aaah, bisa dikatakan nggak mungkin dilakukan oleh kami, perempuan-perempuan dewasa yang hiperaktif.
Kami juga sebenarnya mempunyai banyak rencana travelling diberbagai tempat dikota kami tercinta Semarang, tapi kayaknya belum bisa terealisasi dengan baik. Dan puncaknya adalah kemarin 25 Mei 2012. Habis jumatan, Lisa tiba-tiba mengajak kami pergi ke BONBIN MANGKANG...
rencana yang mendadak, tapi justru itu yang terlaksana.
Singkat cerita kami akhirnya memutuskan untuk naik TRANSSEMARANG, berpikir karna daerah kalibanteng cukup macet karna pembangunan flyover, ditambah jalan kearah mangkang yang rawan dan berbahaya.
Ya sekalian lah, karna diantara kami juga banyak yang belum pernah naik TRANSSEMARANG, terutama aku hehehehe...
sepanjang perjalanan Ivan terlihat begitu senang, dia tak pernah berhenti menunjuk keluar, tentang mobil, air mancur tugumuda juga mobil keruk didaerah kalibanteng.
Kesanku tentang TRANSSEMARANG? nyaman, sayang bapaknya sopir aga ngebut, ditambah petugasnya ga ramah, tapi all, saya senang Semarang punya alat transportasi ini, aku bangga!!!!
Setelah hampir 45 menit perjalanan, sampailah kami di BONBIN MANGKANG, meski agak keki, kami tidak bisa turun didepan pintu masuk, kami harus turun di terminal dan jalan lima belas menit, cukup menyiksa kami dengan siapa yang kami ajak, anak-anak! itu kenapa orang seperti kami yang memanfaatkan transportasi umum jarang ingin kesana, dengan jarak tempuh luar biasa jauh dari kota dan sulitnya transportasi, aaaah malas, tapi tetep aja bangga karna bonbin ini sudah lumayan tertata ketimbang beberapa taun lampau ketika terakhir aku datang bersama keponakan.
Tentang BONBIN MANGKANG
keren dan membanggakan, semoga pemerintah semakin memperhatikan, perawatan dan koleksi binatangnya, juga TRANSPORTASI
Untuk tempat yang bernama kebun binatang, aku pikir kurang greget, koleksi binatang kurang, dari segi jumlah dan perawatan, perawatan tempat maupun binatang.
Beberapa kandang binatang terkesan kumuh dan asal-asalan. Binatang terlihat sangat kelaparan, seperti pada beruang madu dan monyet.
Ya wajar jika pengunjung memberi makan, tapi melihat monyet-monyet tersebut makan dengan rakus, sepertinya dia sudah tak diberi makan berhari-hari.
Lanjut ke koleksi burung,,,, sedikit dan saya agak miris melihat burung merak yang dijadikan satu dengan macam-macam burung disatu kandang, berjalan lagi ke gajah, aaah aku kasian, sangat miris melihat mereka kurang perawatan. Menuju Kandang macan, dan ternyata hanya aku dan Rizal yang tertarik dengan kucing besar yang eksotis ini. Aku menikmati setiap dengkuran Singa, harimau Bengala dan Harimau Sumatra. Ketika mereka berjalan mendekati kami diujung kaca, aaah rasanya aku ingin memeluknya, membawanya pulang....
Puas melihat Harimau dan begitu dekat, sore pun menjelang Lutfi memanggil kami agar cepat keluar sebab Lisa dan Rini sudah menuju pintu keluar.
Satu lagi....
Kaca Harimau Bengala udah retak, cukup membahanyakan menurutku.
Ketika pulang, kami tidak menuju terminal, cukup jauh dan lelah.
Kami memutuskan untuk naik angkutan yang biasa kami Isusu, disinilah yang menarik dan membuat kami tak berhenti tertawa.
Saat Kami naik, si kenek mengatakan melewati jalan pemuda, eh ternyata enggak!!! marahlah kami, sebab kami harus turun distasiun tawang dan berjalan sekitar satu kilometer untuk sampai kerumah. Sepanjang perjalanan kami tertawa karna menurut kami lucu.
Pelajaran yang kami ambil...
kalo pulang Bonbin, mending jalan aja dulu ke terminal mangkang,. Lebih baik jalan beberapa menit tapi naik TRANSSEMARANG yang nyaman, hehehehehe

Sekar Widati Piknik

0 komentar:



Posting Komentar

Mohon tinggalkan jejak-jejak cinta anda pada blog ini.
Makasih, Matursuwun!!!!!