Namanya Khusnudzon

Banyak sih yang ingin aku tulis hari ini. Namun sepertinya tulisan ini yang akan aku keluarkan lebih dulu. Entah tulisan ini ada hubungannya dengan judul atau tidak.
Minggu pagi, tidak ada yang istimewa,,, hanya hal-hal biasa. Namun pagi ini sedikit berbeda,,,
berawal dari ketertarikanku pada seorang teman, yang membeli baju 5 biji dengan harga Rp.10 ribu, sebuah harga yang fantastis untuk baju yang layak pakai ini.

AWUL AWUL
entah darimana nama julukan ini, dan siapa yang menjulukinya. Namun beberapa tahun tyerakhir baju awul-awul ini merajai trend kotaku, dan mungkin kota-kota besar lainnya. Awul-awul, mungkin karna barang dagangan atau pakaian pantas pakai ini digelar dengan sembarangan, ditumpuk begitu saja diatas tikar or terpal, hingga terkesan awul-awul/berantakan. Dulu awul-awul sangat terkenal diSIMPANG 5, hampir seluruh lapangan dipenuhi jejalan baju pantas pakai dengan harga fantastis. Beberapa tahun lalu, di simpang lima, penjual awul-awul kebanyakan mahasiswa, yang mengumpulkan baju-baju mereka yang sudah tidak terpakai, sebagai tambahan uang jajan atau membayar kuliah. Seiring perkembangan, penjual kini beralih. Banyak orang melirik pangsa pasar ini. Dengan modal yang lumayan, mereka mampu meraup huntung yang fantastis. Padahal untuk baju-baju sendiri dijual dengan kisaran 5ribu rupiah hingga 50ribu rupiah. Bahkan yang lebih fantastis, jika kita bisa menadpati saat barang-barang itu turun dari muatan, maka tak jarang, anda bisa mendapat 5 biji baju dengan harga 10ribu rupiah, WOW...

KESEHATAN
Sejak trend awul-awul ini memenuhi berbagai kota, banyak wacana yang mengikuti trend ini. Salah satunya adalah segi kesehatan. Beberapa tahun lalu, banyak acara investigasi ditelevisi membahas hal ini, dan gegerlah.
Namun apa yang terjadi dengan kecemerlangan waul-awul, hahahahaha, justru orang-orang yang penasaran atau terkesan jijik seperti aku, justru jatuh cinta dan tertarik dengan baju-baju bekas tersebut. kenapa??? karna harganya super fantastis dan koleksi baju besar untukku cukup banyak hehehehe, meskipun hari ini aku gagal menawar satu jaket lucu berwarna ungu, aaaaah...
Bukan mengabaikan kesehatan atau tidak peduli...
orang-orang sperti kami, jauh lebih membutuhkan gaya dengan harga terjangkau ketimbang segudang penyakit yang ditawarkan, sebab kebutuhan yang harus kami penuhi dikehidupan sehari-hari jauh lebih menyesatkan otak kami, ketimbang ribuan kuman dibaju kami,,,,
Makanya, aku tidak pernah ingin merusak khusnudzon mereka tentang baju murah dengan seribu argumentasi kuman dan penyakit. Aku hanya bilang, agar mereka segera mencuci, dan mengeringkan baju diterik matari, sebelum dipakai. Juga membersihkan diri setelah berkutat dengan awul-awul...

Inilah khusnudzon, tanpa kita sadari....

Hidup Awul-awul

Sekar Widati menyesal ga dapat jaketnya....

2 komentar:



fiesta fianisa mengatakan...

perlu dicobaaaa, kapan yooookkk ;)

Sekar Widati mengatakan...

walah,,, pertanyaane iso tangi isuk ga??? hahahaha

Posting Komentar

Mohon tinggalkan jejak-jejak cinta anda pada blog ini.
Makasih, Matursuwun!!!!!