Saranghae, I Love You

Sebuah bentuk sinetron baru, produksi kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan.
Tidak dipungkiri, Hallyu atau juga disebut Korean Wave telah melanda Indonesia sepuluh tahun terakhir, bahkan semakin menggila beberapa tahun terakhir. Tidak terkecuali aku, aku benar-benar gila dengan drama-drama buatan negri ginseng ini. Ya, kejenuhanku dengan sinetron-sinetron mblasak made in Indonesia, dengan cerita tanpa plot, akting memalukan tanpa konflik dan hanya menjual hedonisme, gaya hidup tidak sehat dan kebobrokan moral, dengan semua itu aku mulai beralih. Mungkin Kdrama tidak sebaik yang dikira, disana juga ada gaya-gaya hidup yang ga pantas untuk ditampilkan, setidaknya mereka juga menampilkan budaya lokal mereka. Bahkan mereka masih sedikit mencontohkan bagaimana harusnya seorang anak bersikap pada orang tua. bagaimana gambaran bahwa keluarga adalah segalanya, meski kadang kita lihat bahwa hubungan antara ayah dan anak atau ibu dan anak sangatlah gaul, tapi rasa gaul itu tidak melebihi bakti dan hormat mereka.
Banyak tradisi juga yang mereka tampilkan, itu kenapa generasi kita justru lebih banyak hapal tradisi mereka bahkan baju tradisional dan makanan tradisional mereka. Coba kita sebut kimchi? mereka pasti akan hapal jenis makanan apa itu, lalu kalo kita sebut pecel? gudangan atau trancam? apakah mereka bisa menyebutkan makanan apa itu? bedanya apa? dan bagaimana bentuknya? Ironis memang...
Kok tentang makanan, pelajaran sejarah...
Kita tanya tentang Raja Su Jong, dinasti Jeoson? merka akan hapal dan bisa menyebutkan drama-drama yang mengangkat kisahnya.
Majapahit? Prabu Brawijaya? Tri Buana Tungga dewi?
Bahkan sinetron kolosal kita lebih rancu dari segala rancu...

Bagaimana dengan Film?
Aku lebih berharap, sineas-sineas pintar kita membuat banyak sinetron sebagus Cut Nyak Dien, Sang penari, Kentut dan lain-lain ketimbang film, sebab tidak semua orang melihat film, terutama ibu-ibu kompleksku....
Meski aku masih punya harapan, ada sinetron-sinetron ramadhan seperti Para Pencari Tuhan Atau Anka Kaki gunung, yang putus begitu saja. dan semoga Pak Deddy Mizwar panjang umur, sebab anak-anakku kelak butuh karya-karya beliau. Pesan tanpa menghakimi itulah ciri khas Om Deddy...

Walah, malah nglantur to...
Padahal mau bahas drama baru yang bakal muncul di Indosiar.
Mungkin drma ini bukan yang terbaik, tapi aku punya harapan, drama ini punya asa baru ditengah sinetron mblasak. dan Semoga Orang-orang Indonesia ga latah mencela seperti celaan mereka pada boy girlband yang selama ini ada.
Setidaknya aku juga nggak suka ama boy girl band itu, sumpaaah gua ga suka kecuali merka mempunyai ramuan sendiri dalam style dan logat...
tapi selama kita belum bisa membuat yang lebih baik, biarlah mereka berkarya, asal ga memalukan seperti halnya kasus film kesurupan depe....
Yuuuk hargai sesuatu yang membawa perubahan meski kecil, sebab ini bisa menjadi awal.... Amin

Sekar Widati Ojo mung lamis




0 komentar:



Posting Komentar

Mohon tinggalkan jejak-jejak cinta anda pada blog ini.
Makasih, Matursuwun!!!!!