Belajar kembali

Hari ini seorang teman datang berkeluh kepadaku. Sebenarnya bukan aku tidak mau mendengarkan cerita curhatnya, hanya saja, cerita yang dia bawa kepadaku masih cerita sama. Tentang kisah cintanya, tentang seorang lelaki yang membuatnya bingung. Dia tidak tau apakah lelaki itu masih menyayanginya atau tidak, jika masih kenapa dia meninggalkan dirinya dan berjalan dengan wanita lain. Tapi jika lelaki itu tidak mencintainya, kenapa si lelaki seolah memberi harapan.
Tidak sekali dua kali aku memberi saran untuknya, saat itu seolah dia mendengar dan menerima pendapatku, tapi apa, dia selalu kembali dengan kesedihan yang sama, pertanyaan yang sama, seolah aku tidak pernah memberi saran. Aku bosan memberi saran yang sama, dia selalu berputar pada satu titik yang sangat menjemukan. Aku selalu mengatakan padanya, jangan hanya berpaku pada satu titik penderitaanmu, lihatlah garis lain yang mengelilingi titik derita itu, Allah memberimu semua kebahagiaan yang seharusnya manusia dapat. Keluarga, teman dan kerabat yang menyayangi dia.
Namun apa yang terjadi, dia mengambil semua sisi negatif dari setiap sisi kehidupannya. Keluarga, dia menganggap mereka adalah pengekang sejati. Aku hanya tertawa mendengarnya, aku katakana padanya, didunia ini, takkan ada orang tua yang tak ingin kebaikan dari anaknya, bahkan, seorang ibu tega membunuh anaknya hanya karna dia tidak ingin dimasa depan anak2nya hidup menderita, meski cara dia salah.
Berpikir positif, berprasangka baik, apanya sulitnya? Lihatlah setiap titik ujianmu dari sudut yang berbeda, maka kita akan menemukan satu dunia kecil yang indah. Kenapa harus terpaku pada satu penderitaan yang jika kita telaah dengan baik penderitaan itu akan menjadi satu pelangi indah.
Satu pembelajaran bagi ku. Bagiku, inilah jawaban dari Allah ku yang Maha Keren, sekali lagi Dia menjawab dengan cara Nya. Sebenarnya aku sedang pusing dengan apa yang menghampiriku, pertanyaan2 yang muncul bagi seorang perempuan, mungkin terdengar kolot dijaman sekarang, dimana banyak sekali wanita yang sibuk mengejar karir, ditanya apa posisi dalam perusahaan. Tapi justru seorang Pidya selalu ditanya kapan nikah, apalagi saat datang kepernikahan teman, ulang tahun anak teman, ketemu teman yang menggandeng suami dan putra-putri mereka yang lucu. Aku selalu sebel jika ditanya Kapan nikah? Mas nya mana? Udah punya anak belum? Aku selalu protes, kenapa sie mereka harus Tanya? Kenapa harus pertanyaan itu. Dan hari ini, Allah menjawab. PRASANGKA BAIK, ya, seharusnya aku berpikir positif dengan segala pertanyaan yang orang-orang ajukan. Berprasangka baik, bahwa pertanyaan2 mereka adalah doa bagiku,,, semakin banyak yang mendoakan, semakin bagus pula kan? Allah kan Maha Mengabulkan. hehehehe, ayo sering tanya ya,,, biar kalian selalu mendoakanku, hehe
Bukan hanya tentang pertanyaan itu, tapi juga segala garis hidup, PRASANGKA BAIK akan memberikan kita kebaikan pula, jika hari ini anda gagal mencapai suatu kedudukan, maka sebenarnya Allah sedang mempersiapkan tempat lebih baik dan layak, jika hari ini anda kehilangan, maka berprasangka baiklah, jika Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik,,, dan jika hari ini anda sedih,,,, tersenyumlah, karna itu berarti Allah rindu dengan anda. 
Ingatlah, bahwa jatuhnya daun kering dari pohonnya pun sudah diperhitungkan oleh Allah, bagaimana kehidupan kita yang begitu kompleks, Allah jauh memperhatikan,,, InsyaAllah…
Man Jadda Wa jadda, jika kita bersungguh-sungguh kita pasti bisa, Allah mengabulkan impian kita sekecil apapun. Allah ku sangatlah keren, Karna Allah selalu benar.






Sekar Widati lagi belajar

0 komentar:



Posting Komentar

Mohon tinggalkan jejak-jejak cinta anda pada blog ini.
Makasih, Matursuwun!!!!!